Term of Reference Sekolah Mawale
“Revolusi Kebudayaan, Menuju Kemerdekaan Sejati”
Pelaksana:
Mawale Cultural Center (MCC)
Jumat, 26-Minggu, 28 November 2010
1. Pendahuluan
Peradaban dunia semakin cepat bergerak. Sentralisme politik negara dan globalisasi dunia, sadar atau tidak sedang membawa konsekuensi pada kebudayaan Minahasa. Politik kekuasaan dan ekonomi yang kapitalistik secara tidak langsung telah membawa konsekuensi pada kesadaran lokalitas.
Kegamangan dalam memaknai Minahasa sebagai entitas dan identitas yang merdeka dan otonom adalah buah dari usaha terus menerus kekuasan politik dan ekonomi yang kapitalistik menghegemoni kesadaran Tou Minahasa. Generasi peradaban manusia akhirnya hidup dalam cita-cita semu, yang antara lain, karena ketidaksadarannya rela melepaskan ikatan-ikatan historis dan kultural dengan tanah kelahirannya.
Bersamaan dengan itu, imprealisme global di bidang politik dan ekonomi telah menghasilkan generasi muda yang konsumeris dan hedonis. Kapitalisme sebagai monster modern telah dan sementara menguasai kesadaran luhur manusia-manusia Minahasa – yang dulunya egaliter dan demokratis – yang kemudian membentuk karakternya hanya yang berorientasi pada kepentingan-kepentingan sesaat yang sifatnya politis dan komersil. Akibatnya adalah krisis kebudayaan yang menghasilkan berbagai persoalan kebudayaan, antara lain kemiskinan material dan semangat, lemahnya daya saing, dan marginalisasi. Pragmatisme juga mengejala dalam bidang politik, yang antara lain ditunjukkan dengan fenomena korupsi, pemutlakkan kekuasaan, dan kebijakan yang mengabaikan hak-hak rakyat di kalangan elit Tou Minahasa. Idealisme pada nilai-nilai kemanusiaan, keadilan dan perdamaian di kalangan tou Minahasa cenderung dikalahkan oleh orientasi pemuasan diri dan kelompok politik.
Padahal, sejarah yang tersisa kepada kita menceritakan bahwa konteks kita dengan manusia-manusianya, dulu adalah merdeka, otonom, cerdas, berani dan memiliki posisi tawar dalam pergaulan antar bangsa. Semangat kolektif, yang menempatkan manusia pada kesederajatan, telah berhasil mengawal peradaban dunia dari usaha penundukkan kolonial. Semangat kolektif menjadi kekuatan yang memadukan keragaman potensi untuk menghadapi persoalan bersama. Namun kini, semangat itu hampir lenyap ketika pragmatisme menggejala akibat politik kekuasaan Negara dan imprealisme global dengan kapitalismenya yang menggejala dalam arus globalisasi dunia.
Dalam situasi seperti ini maka dibutuhkan generasi muda Minahasa dengan semangat keminahasaan, cerdas, berani, kreatif dan pluralis. Generasi baru dengan komitmen dan kecerdasan Minahasa dalam menghadapi tantangan zaman yang kian kompleks. Sekolah Mawale dengan topik: ”Revolusi Kebudayaan, Menuju Kemerdekaan Sejati”, hadir sebagai bagian dari usaha untuk menjawab problem kekinian Tou Minahasa tersebut.
2. Filosofi
- Mapalus
- Kontekstualitas
- Lokalitas
- Globalitas
3. Visi
Terwujudnya peradaban Minahasa yang kuat dan merdeka, menjunjung kesetaraan, keadilan dan kemanusiaan.
4. Tujuan
- Untuk memfasilitasi dan mendorong generasi muda Minahasa agar mencintai nilai-nilai luhur budaya lokal yang memiliki spirit kemanusiaan yang egaliter dan demokratis.
- Untuk memfasilitasi, dan mendorong generasi muda Minahasa agar memiliki kemampuan dalam besikap kritis, berani dan memahami perubahan peta geopolitik nasional dan global serta implikasi-implikasinya bagi kehidupan bersama.
- Untuk melatih generasi muda dalam mengorganisir gerakan kultural di masing-masing basis secara kreatif
5. Bentuk Pembelajaran
Pembelajaran partisipatif, yaitu sebuah model pendidikan rakyat yang sifatnya membebaskan dan memerdekaan. Pembelajaran yang sifatnya belajar bersama berangkat dari ingatan dan pengalaman.
6. Panitia Pelaksana
Ketua : Candra Rooroh
Sekretaris : Meylita Ering
Anggota :
Frisky Tandayu Silvester Ompi Setlight
Bodewyn Talumewo Riane Elean
Erny Jacob Ivan Kaunang
Angga Ludfine Greenhill Weol
Charlie Samola Denni Pinontoan
Karlos Pesik Fredy Wowor
Rikson Karundeng Christofel Manopo
Christofel Manopo Myshel Kusen
7. Peserta
Orang Muda/mahasiswa(laki-laki dan perempuan) yang berusia 17 sampai 35 tahun sebanyak 20 orang, yang terdiri dari Sanggar Bukit Berbunga Amurang 2 orang, Pinawetengan Muda 2 orang, Sanggar Teknik Unima 2 orang, Minahasa Diaspora 1 orang, Mahasiswa Unsrat 3 orang, Mahasiswa UKIT 2 orang, Komunitas Wakary Sonder 2 orang, Komunitas Kreatif 1 orang, Gerakan Minahasa Muda 2 orang, Kelompok Diskusi Maesa 2 orang, Treman Muda 1 orang.
8. Tempat
Kota Tomohon
9. Waktu
Jumat, 26 – Minggu, 28, November 2010
10. Jadwal Kegiatan
Jumat, 26 November 2010
11.00-12.30
Registrasi
Panitia
12.30-13.00
Pra Kurikula
Rikson Karundeng (Narasumber)
Meilita Ering, S.Th (Moderator)
13.00-14.15
Paradigma Mawale
Moderator: Rikson Karundeng
Narasumber: Fredy Wowor, Greenhill Weol (Aktifis Mawale Cultural Center)
14.15-15.30
Geopolitik: Minahasa Abad 21 Dari Mana Kita Mulai
Moderator: Denni Pinontoan
Narasumber: Fredy Wowor (Sastrawan, Budayawan Muda Minahasa, Dosen Fakultas Sastra UNSRAT)
15.30-17.00
Praktek & Makna Religi Tua Minahasa
Moderator: Bodewyn Talumewo
Narasumber: Rikson Karundeng (Dosen Fakultas Teologi UKIT, Aktifis MCC & GMM) & Rinto Taroreh (Parapsikolog/Tonaas Pakampetan)
17.00-17.30
MCK
17.30-18.00
Makan Malam
18.00-19.45
Memahami Minahasa dari Perspektif Cultural Studies
Moderator: Fredy Wowor
Nrasuber: DR. Ivan Kaunang, M.Hum. (Sejarawan, Direktur Institut Kajian Budaya Minahasa, Dosen Fakultas Sastra UNSRAT & STIEPAR Manado)
19.45-21.45
Pengantar Jurnaistik
Moderator: Christofel Manopo, SS
Narasumber: Rikson Karundeng (Redaktur Majalah Waleta Minahasa) & Denni Pinontoan (Pemred Majalah Inspirator).
21.45-22.45
Menulis Kreatif
Moderator: Candra Rooroh
Narasumber: Greenhill Weol (Sastrawan, Budayawan Muda Minahasa) & Angga Ludfine (Praktisi Pendidikan, Aktifis Mawale Movement)
22.45-24.00
Hukum Adat versus Hukum Negara: Dilema Minahasa dalam NKRI
Moderator: Greenhill Weol
Narasumber: Matulandi Supit, SH (Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara – Sulut).
Sabtu, 27 November 2010
07.00-07.45
Smokol
07.45-09.45
Injil & Kebudayaan Minahasa
Moderator: Rikson Karundeng
Narasumber: Pdt. Prof. DR. W.A.Roeroe (Teolog, Direktur Pascasarjana UKIT).
09.45-11.45
Minahasa & Globalisasi
Moderator: Denni Pinontoan
Narasumber: Pdt.DR. R.A.D.Siwu, MA., Ph.D. (Teolog, Sosiolog, Rektor UKIT, Dosen Pascasarjana UNSRAT & UKIT).)
11.45-12.30
Makan Siang
12.30-14.30
Perempuan Minahasa
Moderator: Riane Elean, S.Th., S.Sos., M.Si.
Narasumber: Pdt.K.A.Kaunang, M.Th. (Teolog, Aktivis Perempuan Minahasa, Dekan Fak. Teologi UKIT).
14.30-16.30
Peran Maritim Dalam Pembangunan Minahasa di Abad 21
Moderator: Fredy Wowor
Narasumber: Prof.DR.A.Lapian (Pakar Sejarah Maritim, Peneliti Senior LIPI, Guru Besar Universitas Indonesia)
16.30-17.15
MCK
17.15-18.45
Pendidikan Yang Membebaskan
Moderator: Riane Elean, S.Th., S.Sos., M.Si.
Narasumber: Angga Ludfine,SPd (Aktifis Mawale Movement, Praktisi Pendidikan)
18.45-19.30
Makan Malam
19.30-21.00
Membangun Gerakan Kaum Muda Minahasa
Moderator: Angga Ludfine
Narasumber: Meidy Tinangon, M.Si (Ketua Gerakan Minahasa Muda, Pemred Majalah Waleta Minahasa, Dosen MIPA UKIT)
21.00-22.15
Teknik Merancang Situs Pribadi
Moderator: Candra Rooroh
Narasumber: Greenhil Weol (Admin sejumlah Situs Seni, Sastra dan Budaya)
22.15-24.00
Sejarah Minahasa
Moderator: Fredy Wowor
Narasumber: Bodewyn Talumewo (Sejarawan Muda Minahasa, Aktifis Mawale Movement)
Minggu, 28 November 2010
06.00-06.30
Sumempung
Rikson Karundeng
06.30-08.00
Filsafat Minahasa
Moderator: Bodewyn Talumewo
Narasumber: Denni Pinontoan (Dosen Fakultas Teologi UKIT, Aktifis Mawale Movement)
08.00-09.00
MCK/Smokol
09.00-10.30
Analisis Wacana & Kritik Teks
Moderator: Angga Ludfine
Narasumber: Fredy Wowor
10.30-12.15
Pluralisme & Multikulturalisme Dalam Konteks Minahasa
Moderator: Rikson Karundeng
Narasumber: Subronto Aji S.Sos (Dewan Pimpinan Pusat PMII), Sofyan Yosadi, SH. (Sekretaris MAKIN Sulut, Advokad, Akademisi), Denni Pinontoan (Dosen Teologi Religionom Fakultas Teologi UKIT).
12.15-13.00
Makan Siang
13.00-14.30
Analisis Sosial: Sebuah Pendekatan Metodologis
Moderator: Meylita Ering S.Th.
Narasumber: Riane Elean, S.Th., S.Sos., M.Si. (Aktifis Mawale Movement)
14.30-16.00
Rencana Tindak Lanjut
Penutup
11. Penutup
Semoga dengan pelaksanaan Sekolah Mawale ini akan lahir spirit baru, Generasi baru yang visioner dengan komitmen dan kecerdasan Minahasa dalam menghadapi tantangan zaman yang kian kompleks.
I Yayat U Santi !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar